SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH SPANYOL
Makalah ini disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen pengampu : Drs. H. Miswadi, M. Ag
Di susun oleh:
Fahrudin
Nazilaturrohmah
Imam Al Fatah
Khofsatun
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL
ULAMA
(STAINU) PURWOREJO
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah telah menuliskan, bahwa pada masa yang silam kemajuan peradaban
manusia terjadi pada masa kekuasaan Islam di hampir semua belahan dunia. Disaat
di Eropa sedang berada dalam masa kegelapan (the darkness), di dunia
Islam sendiri sedang berada dalam masa kejayaan. Baghdad dan Cordova merupakan
salah satu bukti betapa tinggi dan majunya peradaban Islam pada masa itu. Pada
masa kekuasaan Khalifah Bani Umayyah al Muntashir di Andaluisa, selain
istana-istana yang megah, jalan-jalan sudah diperkeras dan diberi penerangan
pada malam hari, padahal pada saat itu di London hampir tidak ada satupun
lentera yang menerangi jalan, dan di Paris di musim hujan lumpur bisa mencapai mata
kaki.
Dari sisi ilmu pengetahuan, tidak hanya dari kalangan muslim sendiri,
orang-orang barat pun telah mengakui, bahwa sebagian besar dasar-dasar ilmu
pengetahuan di lahirkan oleh para ilmuwan muslim. Begitu pula dengan masa
kebangkitan Eropa yang tidak lepas dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan
di dunia Islam, dimana para pelajar-pelajar dari Eropa telah dikirim ke Baghdad
dan Cordova untuk menggali ilmu pengetahuan di sana. Di bidang-bidang ilmu
keIslaman, perkembangan sastra dan bahasa Arab secara meluas terjadi pada masa
Umayyah. Selain itu lahir pula ulama-ulama besar.
Oleh karena itu, meneliti kembali sejarah Bani Umayyah menjadi penting
adanya, sebab peradaban masa kini merupakan bagian dari rantai sejarah yang
tidak putus dan dengan meneliti dan memahami sejarah peradaban Islam pada masa
Bani Umayyah II di Andalusia kita akan dapat memetakan rentetan sejarah
peradaban Islam yang merupakan bagian dari rantai evolusi hingga masa kini.
BAB II
PEMBAHASAN
BANI UMAYYAH SPANYOL
A.
Penaklukan Spanyol dan sejarah terbentuknya dinasti Umayyah Spanyol
Semenanjung Iberia, sebelum ditaklukkan bangsa Visighots
pada tahun 507 M, didiami oleh bangsa Vandals. Justru wilayah kediaman mereka
itu disebut dengan Vandalusia. Dengan mengubah ejaanya dan cara membunyikannya,
bangsa Arab pada masa belakangan menyebut semenanjung Iberia itu dengan
Andalusia.
Spanyol/Andalusia di kuasai oleh umat
Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M) salah seorang khalifah Daulah
Umayah yang berpusat di Damaskus. Bani Umayyah merebut Spanyol dari bangsa Gothia pada masa khalifah al Walid ibn ‘Abd al Malik
(86-96/705-715).
Penaklukan Spanyol diawali dengan pengiriman 500 orang tentara muslim dibawah
pimpinan Tarif ibn Malik pada tahun 91/710. Pasukan Tarifa mendarat di sebuah
tempat yang kemudian diberi nama Tarifa. Ekspedisi ini berhasil, dan Tarifa
kembali ke Afrika Utara dengan membawa banyak Ghanimah. Musa ibn Nushair,
Gubernur Jenderal al Maghrib di Afrika Utara pada masa itu, kemudian
mengirimkan 7000 orang tentara di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Ekspedisi II
ini mendarat di bukit karang Giblartar (Jabal al Thariq) pada tahun
92/711. Sehubungan Tentara Gothia yang akan dihadapi berjumlah 100.000 orang,
maka Musa Ibn Nushair menambah pasukan Thariq menjadi 12.000 orang.
Pertempuran pecah di dekat muara sungai Salado (Lagund Janda) pada bulan
Ramadhan 92/19 Juli 711. Thariq bin
Ziyad mencapai kemenangan, dengan mengalahkan Raja Roderick di Bakkah dan
menaklukan kota-kota penting seperti Cordova, Granada, Toledo dan hingga
akhirnya menguasai seluruh kota penting di Spanyol,
B.
Perkembangan Peradaban Islam di Andalusia
1.
Perkembangan Pembangunan
Kemajuan Bani
Umayyah di Andalusia ditandai dengan pembangunan yang megah diantaranya:
a.
al-Qashr
al-Kabir , kota satelit yang didalamnya terdapat gedung-gedung istana
megah.
b.
Rushafat, istana
yang dikelilingi oleh taman yang di sebelah barat laut Cordova.
c.
Masjid jami’
Cordova, dibangun tahun 170 H/786 M yang hingga kini masih tegak.
d.
Al-Zahra,
kota satelit di bukit pegunungan Sierra Monera pada tahun 325 H/936 M. Kota ini
dilengkapi dengan masjid tanpa atap (kecuali mihrabnya) dan air mengalir
ditengah masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, taman hewan
(margasatwa), pabrik senjata, dan pabrik perhiasan.
2.
Kemajuan Intelektual
Perkembangan tersebut meliputi:
a.
Filsafat.
Filsafat dan ilmu pengetahuan mulai
dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang
ke-5, Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M). Tokoh utama pertama dalam
sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih
dikenal dengan Ibn Bajjah dan Abu Bakr ibn Thufail.
b.
Sains.
Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia
dan astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
c.
Fiqih.
Dalam bidang fikih, Spanyol dikenal sebagai
penganut mazhab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini disana adalah Ziyad ibn
Abd al-Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi
qadhi pad masa Hisyam ibn Abd al-Rahman. Ahli-ahli fikih lainnya yaitu Abu Bakr
ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.
d.
Musik dan Kesenian.
Seni musik Andalusia berkembang
dengan datangnya Hasan ibn Nafi’ yang lebih dikenal dengan panggilan Ziryab. Ia
adalah seorang maula dari Irak, murid Ishaq al Maushuli seorang musisi dan
biduan kenamaan di istana Harun al Rasyid. Ziryab tiba di Cordova pada tahun
pertama pemerintahan Abd al Rahman II al Autsath. Keahliannya dalam seni musik
dan tarik suara berpengaruh hingga masa sekarang. Hasan ibn Nafi’ dianggap
sebagai peketak pertama dasar dari musik Spanyol modern. Ialah yang
memperkenalkan notasi do-re-mi-fa-so-la-si. Notasi tersebut berasal dari huruf
Arab.
e.
Kedokteran
Ada banyak sumbangan Islam yang sangat menonjol dan telah menjadi
dasar kemajuan Barat dalam ilmu kedokteran. Dokter Islam, al-Kindi (809-873 M),
telah menulis buku Ilmu Mata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi
Optics. Selain itu, terkenal pula ar-Razi (865-925 M) yang oleh orang
Barat-Latin disebut Rhazez. Ia mengarang sebuah buku kedokteran berjudul al-Hawi.
Ahli kedokteran yang terkenal pada saat itu antara lain adalah Abu al-Qasim
al-Zahrawi. Di Eropa ia dikenal dengan nama Abulcassis. karya besarnya adalah Kulliyat al-Thib. Dokter islam lain yang
terkenal adalah Ibnu Sina (Avecinna). Ia menulis buku yang berjudul al-Qonun
fit-Thib, diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judul Qonun of
Medicine dan menjadi buku pegangan diperguruan-perguruan tinggi selama 30 tahun
terakhir dari abad 15. Buku kedoteran lain Ibn Sina berjudul Materia Medica
memuat kira-kira 760 macam ilmu dipakai pedoman terutama di Barat. Dikatakan
oleh William Osler, bahwa diantara kitab-kitab yang lain, kitab Ibnu Sina lah
yang tetap merupakan dasar ilmu ketabiban untuk masa yang paling lama.
f.
Sejarah
Dalam bidang
ilmu sejarah ternyata karya-karya ilmu sejarah ternyata juga memberikan
sumbangan dan pengaruh dalam pemikiran-pemikiran sarjana Barat. Ibnu Khaldun,
melalui karya Muqaddimah-nya, dialah yang pertama kali mengemukakan
teori perkembangan sejarah, baik berdasarkan penyelidikan faktor jasmani dan
iklim, maupun kekuatan moral dan ruhani. Sebagai orang yang mencari dan
merumuskan hukum kemajuan dan keruntuhan bangsa, maka Ibnu Khaldun dapat
dianggap sebagai pencipta ilmu baru, karena tak ada penulis Arab maupun Eropa
yang mempunyai pandangan sejarah yang sejelas itu dan mengulasnya secara
filsafat. Buku Muqaddimah Ibnu Khaldun menjadi tumpuan studi para ahli
Barat dan ahli-ahli lainnya, dan kebebasan Ibnu Khaldun diakui oleh sejarawan
Toynbee.
g.
Matematika
Ilmu eksakta
yakni matematika mulai berkembang karena didorong dengan adanya perkembangan
filsafat. Ilmu pasti dikembangkan orang Arab berasal dari buku India yaitu
Sinbad, yang diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-fazari (154 H/ 771
M).[9] Dengan perantara buku ini, kemudian Nasawi seorang pakar
matematika memperkenalkan angka-angka India seperti 0,1, 2, hingga 9), sehingga
angka-angka India di Eropa lebih dikenal dengan angka Arab.
h.
Bahasa dan Sastra.
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Bahkan,
penduduk asli Spanyol menomor duakan bahasa asli mereka
C.
Faktor - Faktor
Pendukung Kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya:
1.
Penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan
kekuatan-kekuatan umat Islam
2.
Toleransi beragama ditegakkan oleh para penguasa
terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga, mereka ikut
berpartisipasi mewujudkan peradaban Arab Islam di Spanyol.
3.
Disediakan hakim khusus yang menangani masalah sesuai
dengan ajaran agama mereka masing-masing.
4.
Dengan ditegakkannya toleransi beragama,
komunitas-komunitas itu dapat bekerja sama dan menyumbangkan kelebihannya
masing-masing.
D.
Runtuhnya Dinasti
Bani Umayyah Spanyol (Cordova)
1.
Konflik Islam dengan
Kristen
2.
Tidak Adanya Ideologi
Pemersatu
3.
Kesulitan Ekonomi
4.
Tidak Jelasnya Sistem
Peralihan Kekuasaan
5.
Keterpencilan
E.
Pengaruh Peradaban
Islam Di Eropa
Pengaruh peradaban
Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd ke Eropa berawal dari banyaknya
pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di
Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca.
Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya
ilmuwan-ilmuwan Muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah pulang ke
negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak
abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka
Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali
ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian
diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Andalusia,
sebuah negeri yang meninggalkan jejak begitu besar di sepanjang sejarah umat
Islam pada awal perkembangan Islam di dunia Eropa. Tentu hal ini menyita banyak
perhatian besar dari berbagai khalayak umat Islam. Dikatakan demikian, karena
penguasaan Islam terhadap semenanjung Iberia lebih khusus Andalusia, telah
menunjukkan bahwa Islam telah tersebar ke negara Eropa.
Demikianlah
Islam di Andalusia, walaupun pada akhirnya berakhir dengan kekalahan, namun
islam muncul sebagai suatu kekuatan budaya dan sekaligus menghasilkan
cabang-cabang kebudayaan dalam segala ragam dan jenisnya. Banyak sekali
kontribusi Islam bagi kebangunan peradaban dan kebudayaan baru Barat. Sumbangan
Islam itu telah menjadi dasar kemajuan Barat terutama dalam bidang-bidang
politik, ekonomi, sains dan teknologi, astronomi, filsafat, kedokteran, sastra,
sejarah dan hukum.
2.
Kritik dan Saran
Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan
kami selaku pemateri, mendapatkan manfaatnya. Dan apabila terdapat kekhilafan
dan kekurangan dalam penulisan atau penyajian makalah ini kami senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih
bermanfaat di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Al-Usayri, Sejarah Islam, Jakarta: Akbar, 2004
Badri yatim, Sejarah
Peradaban Islam, Jakarta: PT Gravindo Persada, 2003.
Jaih Mubarok, Sejarah
Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004
Mehdi Nakosteen,
Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat, Surabaya: Risalah Gusti,
1996
Mustafa as Siba’i, Kebangkitan
Kebudayaan Islam, terj. Nabhan Husein, Jakarta: Media Dakwah, 1987.
Mustafa As-Siba’i, Peradaban
Islam Dulu, Kini dan Esok, Jakarta: Gema Insani Press, 1993
Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga
Modern, Yogyakarta: Lesfi, 2004
S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern
Jakarta: P3M, 1986.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban
Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
http:// Sejarah
Peradaban Islam di Andalusia Spanyol.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar